Kamis, 16 April 2009

Mentaati dengan Iman (Kejadian : 22:1-19)


Yap satu lagi khotbah dari temanku yang cakep ini. namanya sarwan. berasal dari sul-sel, sekarang sekolah di sekolah tinggi teologi lawang semester 6. silahkan simak aja, moga-moga anda di berkati.

Khotba capel ; kamis, 12-maret 09
Sarwan


Mentaati dengan Iman
(Kejadian : 22:1-19)

Abraham adalah toko perjajian dalam Perjanjian Lama yang memiliki iman sejati. Karena imannya, orang percaya menyebutnya sebagai menyebutnya sebagai Bapa semua orang percaya. Dalam Ibrani 11: 8 menjelaskan bahwa “karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjedi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui”. Dalam ayat ini memberikan penjelasan bagi kita bahwa Abraham keluar dari negerinya yaitu Ur Kasdim menujuh ke tempat yang Tuhan janjikan, di mana tempat itu belum diketahuinya. Tetapi Abraham tetap berangkat hanya dengan modal iman saja.
Teapi mengapa dalam pasal ini menjelaskan lagi bahwa Tuhan mencobai/menguji kepercayaan Abraham? Pada hal Tuhan kan Maha Tahu dan Ia pasti mengetahui isi hati Abraham. Setelah saya membecanya dengan teliti dari pasal ini, rupanya Tuhan melihat bahwa Abraham telah mulai mengasihi anaknya, Ishak.

“Hidup taat bukanlah pilihan tetapi perintah yang harus ditaati dan dilakukan, sebab ketaatan terhadap perintah Allah adalah awal dari keberhasilan”

 Apa tindakan Abraham dalam menghadapi ujian dari Tuhan?
1. Ia mendengarkan dan taat terhadap perintah Allah (ay. 1-6)
Mendengarkan artinya mendengarkan akan sesuatu dengan sungguh-sungguh; memasang telinga untuk mendengar, dan bisa juga diartikan sebagai memperhatikan, mengindahkan dan menuruti. Sedangkan taat artinya tunduk, patuh dan setia. Ketika Tuhan berfirman kepada Abraham, ”lalu sahutnya “ya Tuhan”di sini menjelaskan bahwa Abraham bersungguh-sungguh mendengarkan perkataan atau perintah Tuhan.Tuhan memerintahkan agar Abraham mengambil anaknya untuk dipersembahkan (ay.2). Mengapa harus anaknya, bukankah Ishak adalah anak satu-satunya Abraham.Sebagai satu-satunya ahli waris seluruh harta Abraham.
Dalam ayat 2 berbunyi “ Firman-Nya :”ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi ….”. kata “yang engkau kasihi” ini dalam kjv menjelaskan lebih mendalam yaitu “thou lovest” artinya yang engkau “paling kasihi” berarti kalimat ini menggabarkan bahwa Abraham memiliki kasih yang lebih terhadap Ishak, anaknya. Mungkin karena Ishak adalah anak tunggal dan satu-satunya ahli waris harta Abraham dan yang didapat pada usia tuanya. Jadi sewajarnya kalau Abraham memberikan perhatian dan kasih yang sayang lebih terhadap Ishak.walaupun Allah menginginkan supaya Abraham mempersembahkan anaknya itu. Untuk itulah Tuhan memakai Ishak sebagai ujian bagi ketaatan dan kesetian Abraham kepada Tuhan.
Abraham bisa saja kecewa mendengar permintaan dan perintah Tuhan tersebut tetapi ia lebih memilih untuk taat dan melakukan perintah Allah dengan penuh kerendahan hati. Dalam 1 Samuel 15:22 menjelaskan bahwa “…sesunggunya mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan”. Saul melakukan tindakan yang salah, melakukan korban sembelihan bukan atas perintah Tuhan. ia tidak sabar menantikan kedatangan Samuel untuk melakukan korban sembelihan sebab pada saat itu yang bisa melakukan korban bakaran bagi Tuhan adalah imam atau nabi. Oleh sebab itu betapa pentingnya kita harus hidup taat. Karena hidup taat buklanlah pilihan yang harus kita pilih tetapi hidup taat adalah perintah Tuhan yang harus ditaati dan lakukan. Harold D.Gingerich mengatakan bahwa “Allah lebih senang melihat kita hidup dalam kataatan kepada Firman-Nya dan dan pimpinan Roh Kudus, dari pada kita mempersembahkan korban dalam pelayanan Kristen. Bagi Dia, ketaatan kita lebih penting dibandingkan apapun juga”.
2. Ia memiliki iman yang disertai pengharapan (ay. 7-14).
Iman adalah Anugerah Tuhan, dan di dalamnya terdiri dari unsur yaitu percaya/mempercayai dan pempercayakan. Sedangkan pengharapan artianya sesuatu yang dinantikan, diharapkan untuk terjadi. Jadi Iman yang berpengharapan adalah “percaya kepada Allah dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya, sambil menantikan pertolongan-Nya terjadi dalam kehidupan kita”. Ketika Ishak bertanya kepada Abraham bahwa “disini sudah ada api dan kayu tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu”?. Apa jawab Abraham “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku” (ay.7-8). Jawaban Abraham merupakan kata-kata yang penuh keyakinan dan pengharapan.. Abraham memiliki Iman yang sejati, iman yang tak tergoyakan.
Karena iman Abraham ia tidak segan-segan untuk mempersembahkan anaknya ketika Ia hendak mengulurkan tangannya untuk menyembelih anaknya, pada saat itu jugalah Tuhan mengetahui isi hati Abraham bahwa ia hidup takut akan Tuhan dan mengasihi-Nya lebih daripada segalanya. Dalam Alkitab terjemahan sehari-hari (IBIS) mejelaskan bahwa “Sekarang Aku tahu bahwa engkau hormat dan taat kepada-Ku, karena engkau tidak menolak untuk menyerahkan anakmu yang tunggal itu kepada-Ku."(ay. 12b). Jhon Wesley menjelaskan ayat ini bahwa “Tuhan telah mengetahui hati Abraham bahwa ia memiliki hati yang takut akan Allah dan mengasihi Tuhan lebih daripada yang lain, dan hal itu memberi bukti yang mengesankan tentangnya bagi Allah, sebab ia lebih memilih tunduk pada otoritas Tuhan”. Karena Tuhan telah melihat semuanya itu Ia melarang Abraham untuk mempersembahkan anaknya itu. Lalu memberikannya seekor domba baginya sebagai korban bakaran pengganti Ishak. Jadi orang yang memiliki iman yang berpengharapan serta mengasihi Tuhan lebih daripada segalanya akan mendapat pertolongan tepat pada waktunya. Meskipun hal itu sulit dilakukan bahkan awalnya menimbulkan kekecewaan bagi kita, namun perlu kita yakin bahwa Tuhan selalu menyediakan dan memberikan berkat-berkat-nya tepat pada waktunya.
 Apa hasil atau dampak daripada Ketaatan Abraham?
3. Menerimah janji berkat yang melimpah dari Tuhan (ay.15-19)
Setelah Tuhan melihat ketaatan daripada Abraham, Tuhan tidak hanya memberikan seekor domba sebagai korban bakaran pengganti Ishak, tetapi Tuhan menjanjikan berkat yang melimpah-limpah baginya dan bagi keturunannaya. Dalam janji Tuhan ada suatu jaminan yang diucapkan bagi Abraham. KataNya: “Aku bersumpa demi diri-Ku”, (ay.16). sumpa ini diucapkan Tuhan terlebih duluh sebelum mengucapkan janji-janji yang diberikan bagi Abraham dan bagi keturunannya. Siapakah keturunannya itu?yaitu setiap orang percaya kepada Tuhan Yesus. Tujuan daripada sumpa yang diberikan itu adalah untuk menguatkan janji Allah dan sumpa itu merupakan jaminan janji-Nya bagi Abraham, bahwa Ia pasti menepati janji-Nya itu.
Oleh sebab itu, Tuhan telah memberikan iman kepada kita supaya kita hidup taat dan memiliki pengharapan dalam Tuhan. Karena jika kita sudah melakukan semua kewajiban kita maka kita akan melihat dan menerima berkat-berkat Tuhan melimpah dalam setiap kehidupan kita. Sebagaimana janji Tuhan dalam Matius 6:33 bahwa “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Hal ini penting dan harus menjadi pegangan dalam kehidupan kita bahwa jika kita sudah mendahulukan Tuhan maka Tuhan tidak akan tinggal diam tetapi Ia akan memberkati saudara dan saya dengan melimpah. Sebab inilah yang menjadi keyakinan kita bahwa Tuhan tidak pernah lalai dalam menepati janji-janjin-Nya. Amin.

God bless you

Tidak ada komentar: