Kamis, 16 April 2009

YESUS SANGGUP MELAKUKAN PERKARA BESAR ( Lukas 17:11-19)


Jika anda merasa menghadapi masalah yang begitu berat luar biasa, percayalah bahwa Yesus sanggup melakukan perkara besar. kalau catatan khotbah ini dari teman yang bernama Samuel, biasa aku panggil ceme' tapi orangnya lumayang juga lho. semoga anda di berkati.

YESUS SANGGUP MELAKUKAN PERKARA BESAR
( Lukas 17:11-19)

Perjalanan Yesus dalam dunia untuk menyatakan kebenaran kepada manusia, berbagai hal yang Yesus lakukan. Dia banyak melakukan kuasa yang sangat luar biasa bagi manusia, Yesus mampu melakukan segala sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia tetapi sangat mungkin bagi Allah. Dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Yesus dalam pelayanannya membuktikan bahwa Yesus mapu melakukan perkara yang besar dalam hidup manusia. Dia menyatakan berbagai mujizat, memberi tegoran kepada orang yang dikasihinya, bahkan mengajak orang untuk hidup dalam kebenaran.
Pada saat Yesus berjalan menuju Yerusalem, dalam perjalan-Nya menusuri perbatasan Samaria dan Galilea Yesus menyatakan kuasa pemulihan dan mujizat-Nya kepada orang kusta. Yesus langsung menyembuhkan orang kusta 10 orang sekaligus. Disinilah letak kedasyatan Tuhan dalam melakukan perkara yang besar bagi manusia yang datang pada-Nya dengan sungguh-sungguh . Sering kali kita sebagai orang Kristen bertanya-tanya dalam hati kita! Kenapa saya tidak pernah mengalami kuasa yang luar biasa dari Allah? Padahal aku sudah rajin beribadah, sejak kecil jadi orang Kristen. Akan tetapi dalam hal ini menjadi suatu pemahaman akan apa yang dilakukan oleh orang kusta terhadap Yesus.
Pada saat manusia hidup dalam penderitaan sering kali manusia datang pada Tuhan berseru-seru Tuhan-Tuhan tolong aku. Akan tetapi setelah mendapatkan semuanya itu, lupa mengucap syukur kepada Tuhan.

“ Perkara yang terbesar ketika Kristus hadir dalam hidup kita, dan hanya Yesus yang sanggup melakukannya “

Sikap hidup orang yang ingin merasakan karya yang terbesar yang dilakukan Yesus:
I. Rindu Akan Jamahan Kristus (ayt 11-14)
Dua hal yang menunjukkan bahwa 10 orang kusta ini punya kerinduan akan jamahan Tuhan. Yang pertama mereka datang kepada Yesus, dalam artian bahwa mereka sangat menginginkan suatu pemulihan dalam hidup mereka. Mereka datang kepada Yesus menemui Dia, karena mereka tahu bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan penyakit, sehingga denga tidak malu mereka mendatangi Yesus. Penyakit kusta adalah penyakit suatu penyakit yang menjijikkan, pada jaman PL, penyakit kusta adalah suatu kejijikan bagi Tuhan (Imt 13-14; 13:45-46), sehingga orang yang m,engalami penyakit tersebut harus membasuh dirinya. Akan tetapi orang kusta ini punya keyakinan, punya kemauan untuk menghampiri Yesus. Yesus tidak memandang rupa kita akan tetapi DI melihat ketulusan hati kita untuk datang kepada Dia. Barang siapa datang kepada-Ku ia tidak akan kubuang ( Yohanes 6:37 )
Hal yang kedua yang mereka lakukan adalah berteriak ( berseruh), KJV berteriak= mengaangkat suara dengan sekuat-kuatnya, dalam bahasa Yunani airo (airo= mengangkat) suatu kata kerja utama, menaikan suara, mengangkat suara, menyingkapkan suatu nada. Orang kusta ini berteriak pada Yesus yang berdiri agak jauh (13) “ Yesus, Guru kasihanilah kami!” orang kusta ini tahu bahwa Yesus sanggup menjamah mereka karena Yesus adalah penuh kasih. Mereka tidak malu untuk berteriak meskipun banyak orang pada saat mengikut Yesus. Dan oleh karena kerinduan dan jamahan Yesus sehingga mereka mengalami kesembuhan, 10 orang kusta menjadi tahir, bahkan mereka belum sampai dirumah mereka sudah mengalami kesembuhan ( masih dalam perjalanan). Tahir berarti bersih dengan murni(Katharizo) Katharizo. Yesus sanggup melakukan perkara besar bagi kesepuluh orang kusta sekaligus, hal ini tidak dapat dilakukan oleh manusia. Mari kita datang kepadfa Tuhan dan berseruh maka Dia akan mampu berbuat apa saja dalam hodup kita.

II. Menyerahkan Hidup Sepenuhnya Kepada Tuhan (Ayt 15-16)
Setelah mereka mengalami suatu kesembuhan dan menjadi tahir, salah seorang dari mereka kembali kepada Yesus menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Hal yang dia lakukan adalah “ dia memuliakan Allah dengan suaru nyaring”. Dia merasakan pemulihan dan jamahan Tuhan yang terjadi dalam hidupnya sehingga dia datang pada Tuhan dengan membawa hidupnya bukan membawa hartanya, dan bukan dengan hal-hal yang lainyang bersifat duniawi akan tetapi dia hanya memuliakan Allah. Dia juga tersungkur dihadapan Yesus, tersungkur berarti pipto (pipto) menjatuhkan diri/ jatuh orang kusta ini datang kepada Yesus merendahkan diri dihadapan kaki Yesus, dia sadar bahwa hal yang terjadi pada dirinya itu semua karena jamahan Yesus, dia tidak dapat berbuat apa-apa hanya datang kepada Tuhan dengan hati yang begitu sungguh kagum dan terharu akan hal yang terjadi ada dirinya. Bahkan dia mengucap syukur kepada Yesus, atas mujizat yang terjadi pada dirinya, dia telah menerima kasih karunia dari Allah yang begitu nyata dan luar biasa, itu semua karena Allah melakukan perkara yang begitu besar dalam hidupnya. Kita telah menerima kasih , keselamatan dan semua berkat rohani dari Allah, jadi kita tidak boleh lupa untuk mengucap syukur kepada-Nya dengan hati yang penuh syukur. Kita mengasihi…………(1 Yohanes 4:9).

III. Meresponi Akan Anugrah (ayt 17-19)
Terkadang kita tidak yakin dengan pertolongan Tuhan yang terjadi dalam hidup kita, terkadang kita juga memberontak dan tidak mau berterima kasih akan pertolongan Tuhan yang terjadi pada diri kita. Menganggap yang kita alami terjadi karena usaha kita, kekuatan dan kemampuan kita. Sebagaimana yang telah terjadi pada 10 orang kusta ini, 9 diantaranya yang tidak tahu berterima kasih akan mujizat Tuhan yang telah mereka rasakan. Ada dua hal yang dapat kita lihat dalam meresponi anugrah yang terjadi pada 10 orang kusta. Pertama, Hanyut dengan berkat sehingga jauh dari Tuhan, sembilan orang kusta yang disembuhkan Tuhan sibuk dengan kesembuhannya, sehingga melupakan Tuhan, dan akhirnya kehilangan sumber berkat. Kedua, kembali kepada Tuhan dan mengucap syukur. Satu orang kusta yang disembuhkan Tuhan kembali untuk bersyukur dan mengucap terimah kasih justru mendapat berkat lagi yang lebih besar. Salah satu dari orangh kusta ini mendapatkan keselamatan sebagaimana yang diucapkan Yesus “Imanmu telah menyelamatkan engkau” , Dia sangat meresponi akan anugrah yang terjadi pada dirinya sehingga ia kembali kepada Tuhan dan mengucap syukur. Dan yang ke 9 orang kusta yang lainnya tidak meresponi akan anugrah Tuhan yang terjadi pada dirinya sehingga mereka hanya sibuk dengan urusan pribadinya.
Marilah kita meresponi anugrah yang terjadi dalam setiap pribadi kita dengan mengucap syukur. Menurut Pdt Obaja ada 3 hal yang kita dapat lakukan untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Dengan ucapan bibir kita (doa), dengan sikap kita (1 orang kusta), dan dengan persembahan kita kepada Tuhan. Mari kita bersyukur kepada Tuhan.

GOD BLESS YOU
BY. SAMUEL

Tidak ada komentar: